KEHADIRAN ISLAM DI AMERIKA


Disusun Oleh:
Junaidi[1]
30182738
A.     Pendahuluan
Islam adalah sebagai agama yang rahmatan li’alamin (rahmat bagi seluruh alam) sehingga ia akan terus berkembang dan menyebarluas keseluruh penjuru dunia hingga akhir masa. Penyebaran Islam yang pertama kali diluar jazirah Arab misalnya, sudah tersebar jelang wafatnya rasulullah Saw., dibawah kepemimpinan Usman bin Affan.[2] Setelah itu penyebaran Islam tersebar dan hadir di Negara Cina tepatnya di Tiongkok Selatan oleh umat muslim dari Mekah dibawah pimpinan Saad bin Abi Waqas dan diterima langsung oleh pemerintahan kedua Kaisar Yung Way, dimasa pemerintahan Dinasti Tang, 618-907 M.[3]
Setelah keberadaan Islam di Cina kemudian melanjutkan kembali penyebarluasan Islam selanjutnya kebeberapa Negara seperti di Asia Tenggara, Asia Tengah dan hingga ke bagian Timur. Perkembangan Islam terus maju sesuai masa secara bertahap salah satunya adalah Islam di benua Amerika. Kehadiran Islam di benua Amerika ini memiliki sejarah tersendiri kapan jejak Islam mulai ditinggalkan disana yang pada dua abad sebelum sebelum penemuan benua Amerika oleh Cristhoper Columbus tahun 1492, Islam telah mengaplikasikan ajarannya bahkan sudah ditemani oleh muslim dari Spanyol.[4]
Pada zaman modern ini, kedudukan Islam tersebar luas di Amerika hingga menjadi perbincangan hangat dengan beragam interaksi karena sebagai agama yang minoritas yang berada ditengah-tengah lingkungan mayoritas Kristen. Meskipun demikian, Islam menunjukkan bagaimana sebenarnya ajaran Islam yang sempurna salah satunya adalah berinteraksi dengan orang-orang non-muslim.
Dalam Al-Qur’an disebutkan, bahwa Islam yang diamanahkan kepada Muhammad Saw merupakan agama yang rahmatan lil’alamin rahmat bagi seluruh Alam. Kurang lebih Allah berfirman yang artinya, “Dan tidak kami utus engkau Muhammad, kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
Maka dari demikian, penulis ingin melihat konteks ayat yang kekal abadan-abadin tersebut sebagai wujud dari perkembangan Islam di dunia khususnya di Benua Amerika. Naik turunnya perkembangan Islam yang tersebar diseluruh dunia tentu memiliki masa dan penantian, sehingga sangat menarik dan tepat bila mengkaji Islam disana.
Untuk itu, penulis kemudian ingin melakukan kajian pendalaman mengenai bagaimana sebenarnya sejarah kehadiran Islam di Amerika, kemudian perkembangan Muslim di Amerika serta bagaimana komunitas maupun organisasi muslim ditengah-tengah mayoritas agama non-muslim di Amerika.
B.     Tujuan dan Manfaat
Dari tulisan ini tentu memiliki tujuan dan manfaat yang berarti bagi orang lain. Tujuaannya adalah untuk mengetahui dan melihat bagaimana sebenarnya sejarah kehadiran Islam di Amerika, kemudian bagaimana komunitas muslim bisa memberikan kontribusi dalam umat beragama di lingkup mayoritas non-muslim.
Manfaat dari tulisan ini dapat berguna bagi kalangan Pelajar, Mahasiswa serta para pencari ilmu di Aceh, Indonesia sekalipun sebagai wujud pengembangan ilmu pengetahuan bagi pembaca sekaligus menjadi referensi untuk pengembangan tulisan lainnya lebih baik lagi.
C.      Metodologi
Metode yang digunakan dalam tulisan ini, pertama untuk sumber data dalam bentuk dokumentasi atau metode dokumenter yang bersumber dari catatan atau data[5] yang ada, baik lingkup wilayah Mass Media Report atau laporan media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, maupun media cetak dan elektronik lainnya, catatan resmi (official of formal report), dokumen ekspresif (secoundary resources)[6] setelah itu disajikan dalam bentuk deskriptif. Dikatakan deskriptif tidak melakukan pengujian hipotesis atau tidak mengembangkan perbendaharaan teori[7] baru kemudian dianalisis atau disebut dentan Content Analisys.  
D.     Pembahasan
1.     Kehadiran Islam di Amerika
Kehadiran Islam di Amerika jauh sebelum Christopher Columbus datang ke Benua itu. Bahkan, hadirnya Islam di Amerika sebelum terjadinya penaklukan oleh kekuatan Kristen Eropa yang ditemukan Christopher Columbus saat ia berkunjung kesana. Ada bukti yang kuat kemudian sehingga teorinya itu dapat dipatahkan dengan dibuktikannya seperti yang disampaikan Al-Sharif Al-Idrisi di abad dua belas M.[8] Dengan bukti yang kuat tersebut bahwa Islam telah lebih awal hadir di Benua Amerika sebelum dirinya tiba disana.
Fakta lainnya yang terkenal juga memberikan saksi bahwa penemu Potugis dan Spanyol yang dipimpin oleh para pelaut muslim Andalusia yang mengetahui laut bebas, yaitu muslim Marisco yang merupakan orang rahasia dari Spanyol.[9] Penemuan Portugis dan Spanyol ini yang dimaksudkan ditemukan oleh orang Arab yang sebelumnya sering disebut dan dikenal dengan Andalusia yang keberadaannya di Iberia. Orang-orang mendiami Andalusia jauh sebelum kedatangan bangsa Goth dan bangsa Vandal dan bahkan jauh sebelum kehadiran bangsa Celtik.[10]
Fakta lainnya, imigran Muslim Andalusia dari Al-Ribat dan Sala (di Maroko) memompin pertempuran melawan kapal-kapal Spanyol dan Portugis di Atlantik sampai pantai Karibia.[11] Kahadiran Komunitas Muslim di Amerika dapat dilihat dari tiga gelombang imigrasi, pertama Gelombang Eropa, gelombang Afrika dan terakhir Asia. Saat kehadiran Columbus pada 1492 di Amerika, bersamaan dengan jatuhnya Gharnathah (Granada) ke pasukan Kristen.[12]
Dari perjuangan dan penyebaran islam ini kemudian terus tersebar secara pelan-pelan setiap priodenya baik di Amerika Serikat, Argentina Brasil, Trinidad dan Tobago, Suriname, Guyana, Kanada, dan Negara lainnya[13] yang ada di Benua Amerika tersebut.
2.     Komunikasi Organisasi
Pada dasarnya manusia memerlukan yang namanya berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya dan tidak terlepas dari membutuhkan suatu individu atau kelompok dalam menjalani kehidupan sehari-hari guna untuk saling berinteraksi[14] dan secara tidak langsung, manusia telah melakukan komunikasi dan berorganisasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan defenisi komunikasi disamakan dengan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.[15] Harold D Lasswell membuat satu defenisi yang amat singkat bagaimana maksud dari komunikasi. Menurutnya, komunikasi aka nada bila menjawab suatu pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya”.[16]
Sementara defenisi yang dibuat oleh sarjana Komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) sebagai berikut; “Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik, yang menghedaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan; (1) membangun hubungan antarsesama manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha mengubahsikap dan tingkah laku itu.”[17]
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan komunikasi adalah pertukaran dan penyampaian pesan dari sumber manusia sebagai komunilator kepada manusia lain sebagai penerima dengan maksud dan tujuan tertentu, baik merubah sikap maupun mempengaruhi sikap yang dimediasi oleh saluran udara.
Sementara organisasi merupakan tempat atau wadah manusia dalam bentuk kelompok. R Wayne Pace dan Don F Faules menyebutkan bahwa Organisasi adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek dimana di dalamnya merupakan orang-orang yang sehat untuk mencapai tujuan bersama. “Organisasi adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek; orang-orang dalam organisasi sehat yang berusaha mencapai tujuan bersama.”[18]
Pengertian ini juga dominan kepada proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.[19]  Pengertian lainnya, komunikasi organisasi adalah pembicaraan yang terjadi dalam suatu komunitas atau dengan banyak orang dalam satu kelompok dengan membicarakan dan atau memperbincangkan sesuatu yang maksud dan tujuan tertentu pula secara terarah.
Menurut penulis, orang-orang yang terlibat dalam berorganisasi ia akan mengembangkan dirinya untuk memetik buah dari ilmu-ilmu yang ada pada wadah tersebut. Maka organisasi adalah suatu wadah yang memberikan efektivitas dalam membangun jiwa dan karakter untuk bersosial sesuai arah yang telah disepakati bersama.
3.     Kehidupan Islam di Amerika
Amerika Serikat memiliki pemikiran ideologis sekularisme, liberalism dan kapitalisme. Sejak awal Zionisme, Amerika telah tampak sebagai bangsa Yahudi hal ini dilihat dari identifikasi persamaan kepentingan dan idealism antara Yahudi dengan Amerika.[20] Secara tidak langsung, Yahudi telah menguasai pemikiran dari Amerika Serikat hingga mendorong AS melakukan perhatian dunia salah satunya dalam organisasi. Yahudi sangat gemar membuat banyak organisasi di AS, lebih kurang sebanyak 200 organisasi kaum Yahudi yang ada disana salah satunya adalah PBB. Kehadiran PBB menjadi salah satu mediasi untuk dunia yang merupakan dorongan dan perintah dari Yahudi terhadap AS.[21]
Meskipun demikian, kehidupan muslim ditengah kelompok tersebut memberikan kesan tersendiri yang dapat ditemui dari keseharian dari umat muslim di Benua Amerika saat ini baik dengan segala aktivitas kehidupan sehari-hari, Pendidikan, fenomena, keberagaman, kerukunan antar umat beragama, silaturrahmi antar sesame muslim dari seluruh dunia dan bahkan ada hiruk pikuk diteror sekalipun. Beragam kehidupan yang dihadapi umat muslim tersebut, mereka mampu mengoptimalkan nilai Islam untuk kokoh bahkan tegar.
Keberadaannya ditengah-tengah kehidupan pemikir yang tidak searaah dengan kehidupan umat Islam, apa yang telah diajarkan dalam Islam tetap dapat dijalani. Perkembagan ajaran Islam yang semakin meluas, kemudian hubungan dan kerukunan antarumat beragama serta lain sebagainya.
a.       Perkembangan Islam di Amerika
Berdasarkan studi Pew Research centre pada tahun 2017 kemajuan Islam di Amerika Serikat diyakini akan meningkat pesat dan menjadi agama kedua terbesar kedua pada tahun 2040 dari setelah agama Kristen. Dari data yang telah ada, untuk saat ini umat Islam  di Amerika Serikat mencapai 3,45 juta jiwa dan akan mencapai 8,1 jiwa pada 2050 mendatang.[22]
Hal ini karena ditemukannya pertumbuhan pengikut umat Islam di Amerika Serikat dalam setiap tahun mencapai 100 ribu pada Benua itu yang disebabkan meningkatnya imigran muslim serta dan angka kelahiran di kalangan penduduk muslim Amerika.[23] Misalnya pada komunitas muslim di Anchorage, Alaska, Amerika Serikat kian berkembang. Diperkirakan, pada tahun 2014 jumlah muslim tercatat sebanyak 3000 warga dan pada akhir tahun 2018 jumlahnya diperkirakan hampir mencapai 4000 orang.
Wakil Direktur Pusat Komunitas Islam Anchorage, Alaska, Amerika Serikat, Sam Obeidi menjelaskan bahwa komunitas muslim disana merupakan salah satu komunitas yang paling fleksibel di AS dikarenakan keberagaman etnis dalam komunitas itu hal ini dapat dilihat ketika pada waktu Jum’at yang disana ada orang-orang Arab, orang-orang Gambia, Pakistan, India, Myanmar, Albania, Somalia, Sudan, Mesir, Palestina, Irak, Bangladesh, Myanmar, Rusia, Malaysia, dan bahkan Indonesia.[24]
Kota yang merupakan bekas Rusia dan dibeli Amerika merupakan kota yang menarik bagi banyak umat muslim dari berbagai penjuru dunia pindah kesana karena menemukan suatu kedamaian khususnya di masjid Islamic Community Center Anchorage Alaska Disana tidak menjadi rahasia umum bahwa ketika berada di masjid itu terdengar beragam bahasa.[25]
Artinya, Islam sebagai rahmatan lil’alamin memberikan fakta integritas bahwa Islam itu indah dan sesuai dengan artinya selamat dan damai sehingga orang yang terlahir dari agama lain dan membandingkan dengan agam Islam setelah dipelajari memberikan perbedaan yang amat jelas.
b.      Pendidikan Islam di Amerika
Tidak dipungkiri lagi menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi manusia hingga liang lahat, menuntut ilmu walaupun ke negeri Cina, akan ditinggikan derajatnya bagi orang-orang yang berilmu. Ini semua adalah prinsip dari ajaran Islam inilah yang mendorong kuat muslim di Amerika harus menuntut ilmu dengan baik dan setinggi-tingginya.[26] Menuntut ilmu bagian dari pendidikan, sehingga kegiatan penting lainnya dari muslim di Benua ini adalah pendidikan yang disampaikan mulai dari pembahasan mengenai pendidikan disekolah Islam untuk anak-anak, Pembelajaran di masjid bahkan hingga bentuk pembelajaran bagi orang dewasa yang juga membutuhkan pendidikan.[27]
Dalam pendidikan yang ditempuh ini lebih fokus pada pendidikan anak-anak remaja dalam bidang sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi dan ilmu lainnya  sebagai aplikasi yang efektif dalam meraih keberhasilan pribadi dan professional. Sementara yang menjadi pendidikan utama adalah pada bidang agama dan hukum Islam untuk semua kalangan usia, dianjurkan mempelajari bahasa Arab sebisa mungkin.[28]
Disisi lain setelah pada usia yang matang, sebagian besar masyarakat muslim di Amerika yang perihatin akan pendidikan bila memiliki kenalan, kemudian memiliki keuangan yang cukup akan menyekolahkan anak mereke keluar negeri. Sementara keluarga lainnya terkadang khawatir akan ketidaksiapan bagi anak-anaknya untuk menyekolahkan disekolah-sekolah Amerika umum, sehingga mereka mereka memilih untuk mendidik di rumah, di masjid maupun pusat Islam akan cukup “mempersenjatai” anak-anak muslim di Amerika dalam membuat keputusan yang bijak. Apapun bentuk pendidikan yang dipilih, mereka yang berlatar pendidik mendorong orang tua anak menyediakan sumber daya-sumber daya lingkungan dirumah akan membantu untuk mendidik anak secara efektif dan lebih Islami. 
c.       Hubungan Antarumat beragama di Amerika
Hubungan antarumat beragama sebagian tidak menjadi permasalahan besar bagi masyarakat Amerika bahkan menyambut baik dan terbuka dalam ras, suku dan agama khususnya Di Syracuse, New York. Di kota ini terdapat bangunan Gereja yang beralih fungsi menjadi masjid pada bulan Juni 2014, yang dibeli dan dirombak oleh komunitas mulsim yang kemudian dijadikan tempat ibadah masjid karena tidak berfungsi lagi.[29]
Menurut Direktur Eksekutif North Side Learning Center, Mark Cass mengatakan masyarakat Amerika disana juga merangkul muslim sebagai bagian dari mereka. Kehadiran Masjid tersebut menjadi mediasi dan penghubung antarumat beragama, karena komunitas muslim disana memberi manfaat positif bagi masyarakat di sekitarnya.
“Mereka menempatkan diri mereka sebagai komunitas yang mengabdi kepada seluruh masyarakat. Dapur amal mereka terbuka bagi siapa saja tanpa memandang agama, ras dan status sosial. Mereka mengadakan piknik dan berbagai kegiatan musim panas untuk kepentingan warga sekitar," kata Cass.[30]

Maka dari hubungan antarumat beragama di New York masih menghargai kebersamaan dan budaya antara muslim dengan agama lain sehingga hubugan baik terjalin sebagaimana biasanya. Terlebih, muslim sendiri yang terus memberikan hal terbaik dalam hubungan antarmanusia terkecuali yang di larang dalam agama.

E.      Penutup
1.     Kesimpulan
Pembahasan diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa, kehadiran Islam di Amerika  terjadi tiga gelombang yaitu, Gelombang Eropa, Afrika dan terakhir gelombang Asia. Keberadaan muslim terus berkembang dan bertambah dari tahun ketahun hingga. Tingkatan ini berupa sebanyak 100 ribu muslim pertahunnya bertambah di Benua tersebut meskipun tidak semua kota secara rinci disebutkan.
Selain itu, ditengah-tengah kekuasaan Yahudi yang mendorong serta mengikat Amerika Serikat untuk menjadi penguasa, kehidupan muslim kian begitu berjalan meskipun ada beberpa tempat yang menjadi tantangan. Pendidikan begitu digencarkan untuk generasi penerus dan menuntut ilmu menjadi kewajiban muslim baik diluar negeri atau maupun dalam negeri menjadi dorongan kuat dalam kehidupan muslim di Amerika.
Islam di Benua Amerika ini hidup tidak hanya dalam satu kelompok melainkan tersebar luas diseluruh benua itu, sehingga setiap kota dan provinsi yang ada di Amerika Serikat memiliki mukim tersendiri bagi umat muslim disana. Dan tentunya, muslim akan tersebar luas sebagaimana dalam teorinya bahwa Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam dan teori ini kemudian memberikan bukti yang otentik yang telah dijamin dan diatur dalam ajaran Islam itu sendiri. Untuk itu, kehadiran Islam tidak dapat dipungkiri dan akan terus menyabar keseluruh seantero dunia bahwa Islam itu damai dan nyaman.
2.     Saran
Tulisan ini masih jauh dari yang namanya kesempurnaan sehingga sangat perlu masukan dan kritikan dari pembaca yang bersifat membangun dan konstuktif. Dengan demikian, sehingga tulisan ini bisa menjadi sempurna dengan baik sesuai dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Muhammad Said, Aceh Sepanjang Abad, Medan: PT Percetakan dan Penerbitan Waspada Medan, 1981.
M Ali Kentani, 2005, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, terj. Zakowi Soejoeti. Ed. 1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ahmad Thomson dan Muhammad ‘Ata’ Ur Rahim, 2004, Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan Bangsa dan Keruntuhan, terj dari  Islam in Andalusia, Jakarta: Gaya Media Pratama.
Jane I Smith, Islam di Amerika, terj. Siti Zuraida, Ed. 1, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi, Ed.1, Cet. 5. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Ahmad Thomson dan Muhammad ‘Ata’ Ur Rahim, Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan Bangsa dan Keruntuhan, terj dari  Islam in Andalusia, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2004.
Veitzhal Rivai, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Oganisasi, Ed. 1, Cet.2, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Zainul Ma’arif, Logika Komunikasi, Ed. 1, Cet. 2, Jakarta Rajawali Pers, 2016.
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet. 16, Jakarta: PT Garfindo Persa, 2016.
Irena Handono, Menyikap Fitnah dan Teror, Cet. 1, Bekasi: Gerbang Publishing, 2008.

INTERNET
            Tempo.co,
VOA Indonesia,


[1] Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2018
[2] Muhammad Said, Aceh Sepanjang Abad, (Medan: PT Percetakan dan Penerbitan Waspada Medan, 1981), hal 52-53.
[3] M Ali Kentani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, terj. Zakowi Soejoeti. Ed. 1 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) hal. 121.
[4] Jane I Smith, Islam di Amerika, terj. Sitt Zuraida, Ed. 1, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004) hal.74.
[5] Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi, Ed.1, Cet. 5. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2001) hal.53
[6] Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi..,hal 53.
[7] Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi,…hal. 20.
[8] M Ali Kentani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, terj. Zakowi Soejoeti. Ed. 1 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) hal. 277.
[9] M Ali Kentani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini,.. hal. 277.
[10] Ahmad Thomson dan Muhammad ‘Ata’ Ur Rahim, Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan Bangsa dan Keruntuhan, terj dari  Islam in Andalusia (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2004) hal.3
[11] M Ali Kentani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini,…hal. 277
[12] M Ali Kentani, hal. 278
[13] M Ali Kentani,hal. 280-301.
[14] Veitzhal Rivai, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Oganisasi, Ed. 1, Cet.2, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 367.
[15] Zainul Ma’arif, Logika Komunikasi, Ed. 1, Cet. 2, (Jakarta Rajawali Pers, 2016) hal. 12.
[16] Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi…,hal.21
[17] Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi…,hal. 22
[18] R Wayne Pace dan Don F Faules, Komunikasi Organisasi; Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, terj. Dedy Mulyana, Cet. 6 (Bandung: PT Remaja Rosdakrya, 2006) hal. 17
[19] R Wayne Pace dan Don F Faules, Komunikasi Organisasi…,hal. 33
[20] Irena Handono, Menyikap Fitnah dan Teror, Cet. 1, (Bekasi: Gerbang Publishing, 2008) hal.198-9-199.
[21] Irena Handono, Menyikap Fitnah dan Teror…,hal. 199-200.
[22] Dikutip dari media TEMPO.CO, 13 Oktober 2019.
[23] Media TEMPO.CO.
[24] VOA Indonesia, diakses 13 Oktober 2019.
[25] VOA Indonesia, diakses pada 13 Oktober 2019.
[26] Jane I Smith, Islam di Amerika, terj. Siti Zuraida, Ed. 1, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004) hal. 191.
[27] Jane I Smith, Islam di Amerika,…hal. 191.
[28] Jane I Smith, Islam di Amerika,…hal. 191.
[29] VOA Indonesia, diakses pada 13 Oktober 2019.
[30] VOA Indonesia, diakses pada 13 Oktober 2019.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Kopi Ada Rezeki

SEJARAH JURNALISME INVESTIGASI

Lirik Lagu Gayo Unung-Unung - Ervan Ceh Kul