FEATURE SEJARAH MASA LALU
Junaidi
mewawancarai Ade Putra Setiawansyah
Rasanya tidak mungkin terjadi, bahkan tidak mungkin bisa menjadi
seperti ini. kesalahpahaman dalam
kehidupan manusia sering kali terjadi. Dimana, ia timbul dalam waktu yang
tiba-tiba dan cepat menonjol. Tidak tahu sebab, kedatangannya bisa membawa
malapetaka, dan bisa juga menjadi Rahmat bagi mereka yang terlibat didalamnya.
Lalu mengapa kesalahpahaman datang begitu misterius menghampiri manusia?
Kemisteriusan sudah tentu ada. Baik yang tidak di inginkan hingga
apa yang diinginkan, seperti peristiwa dibawah ini. pristiwa yang menerpa dua
orang siswa/i kelas tiga sekolah SMA Negeri Babahroet Aceh Barat Daya
(ABDYA) yang menjadi gosip yang
terlintas di benak murid-muridnya dan masyarakat waktu itu. Tidak di duga,
peristiwa itu menjadi populer dan menjadi besar. Bagaimana tidak, tanpa ada rasa
kesalahan sedikitpun siswa/i SMA Negeri Babahroet itu, membuat nama mereka
tersebar hingga menjadi kabar berita bagi masyarakat di sekeliling sekolah
tersebut serta kelembaga perdinasan ABDYA dikarenakan hanya kesalahpahaman.
Kepala sekolah secara tiba-tiba memarahi muridnya tanpa alasan yang jelas.
Hal itu menimbulkan sebuah pristiwa yang begitu mengejutkan
penduduk masyarakat sekolah. Dengan kesalah sasarannya, sehingga kepala sekolah
di introgasi dan dimintai keterangan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Menurut siswa/i yang menjadi sasaran kepala sekolah tersebut,ia tidak mempunyai
kesalahan atau perbuatan yang mengecewakan kepala sekolahnya. Mereka hanya duduk berdiskusi berdua didalam
ruangan kelas beserta beberapa teman lainnya juga ikut berada didalam ruangan
belajar itu saat sedang jam istirahat.
Secara umum, begitulah gambarannya. Dimana seorang siswa dan siswi
sekolah SMA I Babahroet, Aceh Barat Daya. ia merasakan adanya kesalahpahaman antara seorang yang berjabat
tinggi dalam lembaga pendidikan itu dengan muridnya.
Tanpa dengan alasan yang jelas, seorang yang berkedudukan tinggi di
dalam lembaga itu atau kepala sekolah SMA Negeri Babahroet memarahi siswa dan
siswinya didalam ruangan kelas, seketika keluar dari dalam ruangan kepala
sekolah itu. Siswa dan siswi tersebut terkejut tiba-tiba di marahi kepala
sekolahnya yang sedang berdiskusi berdua di belakang, saat sedang istirahat.
Pristiwa tersebut menjadi isu besar disekolah itu, hingga sampai
harus di panggil kedua orang tua dari siswa/i. Dari kejadian itu, siswi ini
mengalami gangguan psikologis. Karena terbebani dari dalam peristiwa yang telah
terjadi dalam sekolah. dua minggu berturut-turut tidak memasuki sekolah.
Padahal saat itu momentnya mengikuti try out kelas tiga SMA untuk persiapan
ujian akhir sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN).
Kejadian itu tidak cukup sampai disitu saja, akan tetapi
jugamenjadi pristiwa buruk dan membawa malapetaka bagi kepala sekolahnya.
Setelah terjadinya peristiwa itu, hingga sampai kedinas pendidikan pemuda dan
olahraga, di introgasi hingga memutuskan untuk mundurkan dari jabatannya. Baru
selama tiga bulan menjadi kepala sekolah, akhirnya harus mengakhiri jabatannya
di sekolah itu lantaran karena peristiwa yang terjadi.
Kemarahannya menjadi malapetaka bagi dia, karena membawa satu
masalah pribadi yang diimpaskan kepada orang lain. Sehingga ia menjadi
korbannya juga, atau disebut dengan istilah, “Senjata makan tuannya”. Dia yang
melakukannya, dia pula yang mendapat imbasnya. Dengan kejadian tersebut,
membuat kepala sekolah SMA SMA Negeri Babahroet meminta maaf kepada siswa/i
beserta keluarga mereka atas kejadian yang diperbuat lantaran karena
kesalahpahaman yang dilakukan. Dengan mengikuti proses yang telah ditetapkan,
kepala sekolah membuat surat permohonan maaf dan akan bertanggung jawab
sepenuhnya atas peristiwa itu. Mulai dari awal hingga sampai siswa/i terjadi
gangguan psikologis hingga sampai lulus dari sekolah itu.
Peristiwa tersebut mengajarkan akan berartinya nilai kekeluargaan
dalam kehidupan. Menyikapi atau menghormati saudara sehidup bersama dan nilai
spiritual yang tinggi untuk mengarahkan sebuah emosi kepada arah yang tepat.
Comments
Post a Comment